![]() |
WARTAONEBANGSA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen pemerintah untuk menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan standar tertinggi. Dalam pemaparan terbarunya, ia menyebut bahwa target utama dari program ambisius ini bukan hanya menjangkau puluhan juta penerima manfaat, tetapi juga memastikan pelaksanaannya bebas dari kesalahan dan penyimpangan.
“Target kita adalah zero kesalahan, zero penyimpangan. Saya tahu itu tidak gampang, tapi itu harus jadi standar,” ujar Presiden Prabowo dalam keterangan yang disampaikan baru-baru ini.
Program MBG, yang telah menjangkau lebih dari 3,4 juta anak per awal Mei 2025 dan ditargetkan mencapai 82,9 juta penerima hingga akhir tahun, merupakan salah satu program prioritas nasional di bidang ketahanan pangan dan perbaikan gizi. Dengan cakupan yang sangat besar dan melibatkan ribuan titik distribusi, Presiden menyadari bahwa risiko gangguan tetap ada. Namun, ia menegaskan bahwa keberhasilan manajemen dan pengawasan adalah kunci utama.
“Saya menerima laporan bahwa dari lebih dari 3 juta penerima, hanya sekitar 200 orang yang mengalami gangguan pencernaan ringan. Itu setara 0,005 persen—artinya keberhasilan kita 99,99 persen,” ungkapnya.
Meski demikian, Presiden Prabowo menolak untuk berpuas diri. Ia mendorong seluruh jajaran yang terlibat, termasuk Badan Pangan Nasional (Bapanas), untuk terus meningkatkan kualitas dan ketelitian. Menurutnya, keberhasilan sejati bukan sekadar angka, melainkan kepercayaan publik yang terjaga lewat integritas.
Di lapangan, ia mengungkap bahwa standar operasional dapur MBG telah dibuat setara ruang medis steril, lengkap dengan penggunaan alat pelindung diri (APD), pengawasan kebersihan, dan prosedur ketat termasuk pelepasan alas kaki. Hal ini, katanya, mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menjaga kualitas makanan yang diberikan kepada masyarakat, terutama anak-anak.
"Kalau di rumah sakit saja kita harus buka sepatu untuk menjaga sterilitas, kenapa di dapur besar yang masak untuk jutaan orang kita tidak lakukan hal yang sama?" tegasnya.
Presiden juga mengingatkan bahwa keberhasilan program bukan hanya dilihat dari distribusi, tetapi juga dari akuntabilitas dan transparansi. “Kalau niat kita benar, tekad kuat, dan rumusnya tepat, kita bisa buktikan bahwa program sebesar ini pun bisa dijalankan dengan baik,” tutupnya.
Sumber : Update Nusantara
0 Komentar